al-islahonline.com : “Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-qur’an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang ditu-runkan sebelumnya) dan “Batu Ujian” terhadap kitab-kitab yang lain itu.” ( QS: 5:48 )
Arti batu ujian dalam ayat diatas adalah se-bagai penentu hukum atas kitab-2 sebelumnya. Maknanya, tidak boleh membenarkan hukum dan ajaran dalam kitab-kitab terdahulu sebelum di-benarkan oleh Al-qur’an.
Batu uji Al-qur’an terhadap Alkitab (bibel).Melalui batu uji Al-qur’an, Al-kitab (bibel) itu terbagi dalam 3 kriteria, antara lain:
- Ayat-ayat yang masih dianggap benar, yaitu ayat-ayat yang tidak bertentangan dengan Al-qur’an dan hadist nabi ,ayat-ayat tersebut tidak boleh ditolak. Tetapi harus diakui sebagai satu kebenaran yang belum mengalami penyelewengan.
- Ayat-ayat yang tidak benar, yaitu yang bertentangan dengan Al-qur’an dan hadist nabi, ayat itu harus ditolak.
- Ayat-ayat yang tidak diketahui kebenaran dan kesalahannya berdasarkan Al-qur’an dan hadist nabi, harus kita sikapi sesuai hadist berikut:
“Apabila ada ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) berbicara kepada kalian, janganlah kalian membe-narkan ahli kitab tersebut dan jangan pula kalian mendustakannya, melainkan katakanlah:”Kami beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami (Al-qur’an) dan kami juga beriman kepada apa yang diturunkan kepada orang-orang sebelum kami (Taurat dan Injil). Apabila yang dikatakannya benar, janganlah kalian mendustakannya dan apabila yang dikatakannya itu batil (bohong) janganlah kalian membenarkannya.
(HR. Muslim, Abu Dawud dan Turmudzi)
Kemurnian Al-qur’an dijamin Allah sepanjang masa.
Sebagai “batu uji” terhadap kitab-kitab sebelumnya yang sudah mengalami tahrif, keaslian Al-qur’an dijamin langsung oleh Allah.
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-qur’an dan sesungguhnya kami pula yg akan menjaganya” (QS. 15: 9)
Jaminan Allah itu terbukti dgn keaslian Al-qur’an yg tdk pernah mengalami perubahan di se-luruh dunia, semua teks Al-qur’an dlm bahasa arab tdk ada yg berbeda sedikitpun, baik huruf, ayat dan susunannya. Faktor pendukung yg me-nyebabkan keotentikan Al-qur’an selalu terjamin:
- Al-qur’an mudah dihafal, sehingga banyak orang hafal Al-qur’an diluar kepala, sedangkan Al-kitab (bibel) sampai saat ini tdak ada orang yang menghafalnya. Bahkan Paus, pastur dan pendeta seluruh duniapun tak ada yang hafal dengan kitab sucinya.
- Banyak penghafal Al-qur’an tersebar di seluruh dunia dengan sendirinya mereka menjadi penjaga keaslian Al-qur’an. Setiap kejanggalan dan perubahan yang terjadi pasti diketahui oleh penghafal Al-qur’an.
- Dgn berbagai cara umat Islam selalu menjaga keaslian Al-qur’an dengan baik, sebab baca-an Al-qur’an dijaga dgn kaidah
hidup selain Fathimah yang wafat enam bulan setelah Rasulullah SAW wafat. Adapun makna firman-Nya, (Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu) ; apa yang diberitakan-Nya, maka itu adalah haq (benar), apa yang diputuskan-Nya maka itu adalah ‘adil dan apa yang disyari’atkan-Nya, maka itu adalah kebaikan. Maka serahkan kepada Allah segala putusan hukum sebab itu akan lebih baik dan bermanfa’at (Lihat: tafsir Aysar at-Tafaasiir karya Syaikh Abu Bakar al-Jazairy terhadap ayat tersebut)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar