Jumat, 16 Januari 2009

Apakah Trinitas itu benar - benar ajaran Alkitab ? al-islahonline.com : ANDAIKAN Tritunggal itu benar, hal itu seharusnya disampaikan dengan jelas dan konsisten dalam Alkitab. Mengapa? Karena, seperti ditegaskan para rasul, Alkitab adalah penyingkapan Allah mengenai diri-Nya kepada umat manusia. Dan karena kita perlu mengenal Allah agar dapat menyembah Dia dengan sepatutnya, Alkitab harus jelas dalam memberi tahu kita siapa Ia sebenarnya. Orang-orang beriman pada abad pertama menerima Alkitab sebagai penyingkapan Allah yang otentik. Itu menjadi dasar kepercayaan mereka, wewenang yang mutlak. Misalnya, ketika rasul Paulus mengabarkan kepada orang-orang di kota Berea, “mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian.”-Kisah 17:10,11. Apa yang digunakan oleh pria-pria Allah yang terkemuka di kala itu sebagai wewenang mereka? Kisah 17:2, 3 (BIS) memberi tahu kita: ‘Paulus seperti biasa... bertukar pikiran dengan orang-orang di situ mengenai ayat-ayat Alkitab. Berdasarkan ayat-ayat Alkitab ia menjelaskan dan membuktikan.” Yesus sendiri memberikan teladan dalam menggunakan Alkitab sebagai dasar ajarannya, dengan berulang kali mengatakan: “Ada tertulis.” “Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci.”-Matius 4:4, 7; Lukas 24:27. Jadi, Yesus, Paulus, dan orang-orang beriman pada abad pertama menggunakan Alkitab sebagai dasar ajaran mereka. Mereka mengetahui bahwa “semua yang tertulis dalam Alkitab, diilhami oleh Allah dan berguna untuk mengajarkan yang benar, untuk menegur dan membetulkan yang salah, dan untuk mengajar manusia supaya hidup menurut kemauan Allah. Dengan Alkitab itu orang yang melayani Allah dapat dilengkapi dengan sempurna untuk segala macam pekerjaan yang baik.”-2 Timotius 3:16, 17, BIS; lihat juga 1 Korintus 4:6; 1 Tesalonika 2:13: 2 Petrus 1:20, 21. Karena Alkitab dapat “membetulkan yang salah,” ia seharusnya dengan jelas menyingkapkan keterangan mengenai masalah Tritunggal yang kata orang merupakan doktrin dasar. Namun apakah para teolog dan sejarawan sendiri mengatakan bahwa hal itu benar-benar merupakan ajaran Alkitab? “Tritunggal” apakah ada dalam Alkitab? SEBUAH publikasi Protestan berkata: “Kata Tritunggal tidak terdapat dalam Alkitab... Ia baru mendapat tempat secara resmi dalam teologi gereja pada abad ke-4.” (The Illustrated Bible Dictionary) Dan seorang yang berwewenang dalam agama Katolik mengatakan bahwa Tritunggal “bukanlah... secara langsung firman dari Allah.” -New Catholic Encyclopedia. The Catholic Encyclopedia juga mengomentari: “Dalam Alkitab belum terdapat satu istilah pun untuk menyatakan ke-Tiga Pribadi Ilahi tersebut secara bersama. Kata triaz [tri’as] (asal kata dari trinitas bahasa Latin) mula-mula ditemukan dalam [tulisan] Teofilus dari Antiokhia kira-kira tahun 180 M.... Tidak lama kemudian itu muncul dalam bentuk Latinnya trinitas dalam [tulisan] Tertullian.” Namun, hal ini sendiri tidak membuktikan bahwa Tertullian mengajarkan Tritunggal. Karya tulis Katolik Trinitas - A Theological Encyclopedia of the Holy Trinity misalnya, menyatakan bahwa beberapa dari kata-kata Tertullian belakangan digunakan oleh orang-orang lain untuk menjelaskan Tritunggal. Kemudian ia memperingatkan: “Tetapi kesimpulan yang tergesa-gesa tidak dapat diambil hanya berdasarkan pemakaian, karena ia tidak menerapkan kata-kata tersebut untuk teologi Tritunggal.” Bukti dari Kitab-Kitab Ibrani MESKIPUN kata “Tritunggal” tidak dapat ditemukan dalam Alkitab, apakah setidak-tidaknya gagasan tentang Tritunggal dengan jelas diajarkan di dalamnya? Sebagai contoh, apa yang ditunjukkan oleh Kitab-Kitab Ibrani (“Perjanjian Lama”)? The Encyclopedia of Religion mengakui: “Para teolog dewasa ini setuju bahwa Alkitab Ibrani tidak memuat doktrin tentang Tritunggal.” Dan New Catholic Encyclopedia juga mengatakan: “Doktrin Tritunggal Kudus tidak diajarkan dalam P[erjanjian] L[ama].” Demikian pula, dalam bukunya The Triune God, imam Yesuit Edmund Fortman mengakui: “Perjanjian Lama... tidak secara tegas ataupun samar-samar memberi tahu kepada kita mengenai Allah Tiga Serangkai yang adalah Allah, Anak dan Roh Kudus... Tidak ada bukti bahwa penulis tulisan suci manapun bahkan menduga adanya suatu [Tritunggal] di dalam Keilahian... Bahkan mencari di dalam [”Perjanjian Lama”] kesan-kesan atau gambaran di muka atau ‘tanda-tanda terselubung’ mengenai trinitas dari pribadi-pribadi, berarti melampaui kata-kata dan tujuan dari para penulis tulisan-tulisan suci.”-Cetak miring red. Penyelidikan dalam Kitab-Kitab Ibrani itu sendiri akan membuktikan komentar-komentar ini. Jadi, tidak ada ajaran yang jelas mengenai Tritunggal dalam 39 buku pertama dari Alkitab yang membentuk kanon yang asli dari Kitab-Kitab Ibrani yang terilham. Bukti dari Kitab-Kitab Yunani MAKA, apakah Kitab-Kitab Yunani Kristen (“Perjanjian Baru”) dengan jelas berbicara tentang suatu Tritunggal? The Encydopedia of Religion mengatakan: “Para teolog setuju bahwa Perjanjian Baru juga tidak memuat doktrin yang jelas mengenai Tritunggal.” Imam Yesuit Fortman mengatakan: “Para penulis Perjanjian Baru... tidak memberi kita doktrin Tritunggal yang resmi atau dirumuskan, juga tidak ajaran yang jelas bahwa dalam satu Allah terdapat tiga pribadi ilahi yang setara... Di mana pun kita tidak menemukan doktrin tritunggal dari tiga subyek kehidupan dan kegiatan ilahi yang berbeda dalam Keilahian yang sama.” The New Encyclopaedia Britannica menyatakan: “Kata Tritunggal atau doktrinnya yang jelas tidak terdapat dalam Perjanjian Baru.” Bernhard Lohse mengatakan dalam A Short History of Christian Doctrine: “Sejauh itu menyangkut Perjanjian Baru, seseorang tidak menemukan di dalamnya doktrin Tritunggal yang aktual.” The New International Dictionary of New Testament Theology juga mengatakan: “P[erjanjian] B[aru] tidak memuat doktrin Tritunggal yang diperkembangkan. ‘Alkitab tidak memuat deklarasi yang terus terang bahwa Bapa, Anak dan Roh Kudus adalah dari zat yang sama’ [kata teolog Protestan Karl Barth].” Profesor E. Washburn Hopkins dari Universitas Yale meneguhkan: “Bagi Yesus dan Paulus doktrin tritunggal jelas tidak dikenal;... mereka tidak mengatakan apa-apa mengenai itu.”-Origin and Evolution of Religion. Sejarawan Arthur Weigall menyatakan: “Yesus Kristus tidak pernah menyebutkan perwujudan demikian, dan di manapun dalam Perjanjian Baru tidak terdapat kata ‘Tritunggal.’ Gagasannya baru diterima oleh Gereja tiga ratus tahun setelah kematian Tuhan kita.”-The Paganism in Our Christianity. Jadi, ke-39 buku dari Kitab-Kitab Ibrani ataupun kanon dari ke-27 buku yang terilham dari Kitab-Kitab Yunani Kristen tidak ada yang memuat ajaran yang jelas mengenai Tritunggal. Apakah Diajarkan oleh Orang-Orang Kristen yang Mula-Mula? APAKAH orang-orang Kristen yang mula-mula mengajarkan Tritunggal? Perhatikan komentar-komentar berikut dari para sejarawan dan teolog: “Kekristenan yang mula-mula tidak mempunyai doktrin Tritunggal seperti yang setelah itu dirinci dalam kredo-kredo.”-The New International Dictionary of New Testament Theology. “Namun orang-orang Kristen yang pertama pada awal mula tidak pernah mempunyai pikiran untuk menerapkan gagasan [Tritunggal] kepada kepercayaan mereka sendiri. Mereka memberikan pengabdian mereka kepada Allah Bapa dan kepada Yesus Kristus, Anak Allah, dan mereka mengakui... Roh Kudus; tetapi tidak ada buah pikiran bahwa ketiga pribadi ini adalah suatu Tritunggal, setara dan dipersatukan dalam Satu.”-The Paganism in Our Christianity. “Pada mulanya kepercayaan Kristen bukan kepada Allah Tiga Serangkai... Halnya tidak demikian pada zaman rasul-rasul atau sebelumnya, seperti diperlihatkan dalam P[erjanjian] B[aru] dan tulisan-tulisan Kristen yang awal lainnya.” Encyclopedia of Religion and Ethics. “Perumusan ‘satu Allah dalam tiga Pribadi’ tidak ditetapkan dengan tegas, dan pasti belum dilebur sepenuhnya ke dalam kehidupan Kristen dan pengakuan imannya, sebelum akhir abad ke-4... Di antara Bapa-Bapa Rasuli, tidak pernah bahkan sedikit pun ada yang mendekati sikap atau pandangan seperti itu.” - New Catholic Encyclopedia. Apa yang Diajarkan oleh Bapa-Bapa Pra-Nicea BAPA-BAPA pra-Nicea diakui sebagai guru-guru agama yang terkemuka pada abad-abad permulaan setelah kelahiran Kristus. Apa yang mereka ajarkan patut diperhatikan. Justin Martyr, yang meninggal kira-kira tahun 165 M., menyebut pramanusia Yesus sebagai malaikat yang diciptakan yang “tidak sama dengan Allah yang menciptakan segala perkara.” Ia mengatakan bahwa Yesus lebih rendah daripada Allah dan “tidak pernah melakukan sesuatu kecuali yang Pencipta... ingin ia lakukan dan katakan.” Irenaeus, yang meninggal kira-kira tahun 200 M., mengatakan bahwa pramanusia Yesus keberadaannya terpisah dari Allah dan lebih rendah daripada Dia. Ia memperlihatkan bahwa Yesus tidak setara dengan “Allah yang benar dan satu-satunya,” yang “lebih tinggi di atas segala-galanya, dan selain Dia tidak ada yang lain.” Clement dari Aleksandria, yang meninggal kira-kira tahun 215 M, menyebut Yesus dalam keberadaannya sebelum menjadi manusia sebagai “suatu ciptaan” tetapi menyebut Allah sebagai “yang tidak diciptakan dan tidak dapat binasa dan satu-satunya Allah yang benar.” Ia mengatakan bahwa sang Anak “adalah nomor dua setelah satu-satunya Bapa yang mahakuasa” tetapi tidak setara dengan Dia. Tertullian, yang meninggal kira-kira tahun 230 M., mengajarkan keunggulan Allah. Ia berkata: “Sang Bapa berbeda dari Anak (yang lain), karena Ia lebih besar; sebagaimana yang memperanakkan berbeda dari yang diperanakkan, ia yang mengutus berbeda dari dia yang diutus.” Ia juga berkata: “Ada masanya ketika sang Anak tidak ada... Sebelum semua perkara ada, Allah berada sendirian.” Hippolytus, yang meninggal kira-kira tahun 235 M., mengatakan bahwa Allah adalah “Allah yang esa, Pribadi yang pertama dan satu-satunya, Khalik dan Tuhan dari semua,” “tidak ada yang [memiliki umur yang sama] dengan Dia... Tetapi Ia adalah Esa, berada sendirian; yang, karena menghendakinya, membuat ada apa yang dulunya tidak ada,” seperti misalnya pramanusia Yesus yang diciptakan. Origen, yang meninggal kira-kira tahun 250 M., mengatakan bahwa “sang Bapa dan Anak adalah dua hakekat... dua hal sehubungan dengan pokok dasar mereka,” dan bahwa “dibandingkan dengan Bapa, [Anak] adalah terang yang sangat kecil.” Meringkaskan bukti sejarah, Alvan Lamson mengatakan dalam The Church of the First Three Centuries: “Doktrin Tritunggal yang modern dan populer... tidak mendapat dukungan dari bahasa Justin [Martyr]: dan pernyataan ini dapat diperluas sehingga berlaku juga untuk semua Bapa pra-Nicea; yaitu, untuk semua penulis Kristen selama tiga abad setelah kelahiran Kristus. Memang, mereka berbicara mengenai sang Bapa, Anak dan... Roh kudus, tetapi tidak sebagai [pribadi-pribadi] yang setara, tidak berjumlah satu zat, tidak sebagai Tiga dalam Satu, dalam arti apapun yang sekarang diterima oleh para penganut Tritunggal. Justru sebaliknyalah yang merupakan fakta.” Jadi, bukti dari Alkitab dan dari sejarah membuat jelas bahwa Tritunggal tidak dikenal sepanjang zaman Alkitab dan selama beberapa abad setelahnya. Sumber : HARUSKAH ANDA PERCAYA KEPADA TRITUNGGAL? ©1989 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania

:::Artikel lainnya - Bagaimana Trinitas Dijelaskan ? - Ada Apa Dengan 25 Desember ? - Yesus dan Kontroversi Kelahirannya - Legenda - legenda Seputar Natal - Yesus itu TUAN bukan TUHAN


KOMENTAR LAINNYA


-- asal : tanggal : 11/01/2006 selengkapnya Anto -- asal : Banten tanggal : 12/01/2006 Tentang Allah; Bapa (Wujud Allah), Anak (Kalimatullah) & Rohul Kudus (Rohullah),asal usul TAUHID Kristen. Tritunggal dalam Islam berangkat dari pemahaman yang keliru dari Akidah Murni Kekristenan. Semoga Artikel ini dapat selengkapnya Ummu3 -- asal : Gresik tanggal : 12/01/2006 Kesimpulan Yeshua/Yesus adalah Firman TUHAN, Memra, Metatron, Pilar Tengah Ketuhanan. Ia adalah Pencipta alam semesta, Keselamatan manusia, Perantara kita. Hanya kepada Dia kita harus percaya dan hanya di dalam nama-Nya (Pribadi-Nya) selengkapnya Anto -- asal : Banten tanggal : 12/01/2006 Shalom Aleikhem. Terima kasih atas tanggapan Saudaraku, Ummu3 di Gresik. Saudaraku Ummu3, jika membahas tentang Tritunggal, kami tidak/belum berbicara tentang manusia Yeshua/Yesus Sang Mesias, junjungan kami; tapi kami bicara selengkapnya 12345 -- asal : dki tanggal : 12/01/2006 hi anto ente dagang..?yakin deh dagangan ente ga akan laku...he.he.he..ente kris ortodhok yah..?percaya deh kalimat2 yg ente ulas bikin bingung..maaf bukannya ane sombong..ane S3 filsafat...banyak yg bertentangan didalamnya..apalagi ente nyari domba selengkapnya Natan -- asal : Tangerang tanggal : 13/01/2006 Artikel diatas bersumber dari : HARUSKAH ANDA PERCAYA KEPADA TRITUNGGAL? ©1989 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania Badan ini merupakan pusat propaganda dari sebuah bidaah Kristen selengkapnya Anto -- asal : Banten tanggal : 13/01/2006 Terima kasih atas tanggapan saudara 12345 di Jakarta. Saya bukan seorang pedagang Agama, dan saya tidak bermaksud mencari domba dari saudara muslim. Tujuan saya hanya untuk menjelaskan bahwa inilah akidah selengkapnya Peterpan -- asal : Samarinda tanggal : 13/01/2006 Pak Anto jangan kasih komen yang 1234 deh, tapi coba kasih komen Pak Natan yang lulusan tsanawiyah hehehe selengkapnya Joko -- asal : Kebumen tanggal : 13/01/2006 Kesimpulan Yeshua/Yesus adalah Firman TUHAN, Memra, Metatron, Pilar Tengah Ketuhanan. Ia adalah Pencipta alam semesta, Keselamatan manusia, Perantara kita. Hanya kepada Dia kita harus percaya dan hanya di dalam nama-Nya (Pribadi-Nya) selengkapnya Ummu3 -- asal : Gresik tanggal : 15/01/2006 Pak Anto, anda sangat keliru mengatakan saya benci. Kami umat muslim sangat menghormati Nabi Isa (sebatas utusan Allah). Namun sebaliknya di forum tetangga umat anda menghujat Rosul SAW. Muslim sangat fair selengkapnya Anto -- asal : Banten tanggal : 16/01/2006 Terima kasih atas tanggapan saudaraku Ummu3 di Gresik. (Kutipan): Pemahaman saudaraku atas KEKRISTENAN bermula dari kesalahpahaman dan rasa benci. Sebagai saran, silahkan saudaraku buka www.the_good_way.com dan www.iscs.or.id untuk menambah wawasan selengkapnya Ummu3 -- asal : Gresik tanggal : 16/01/2006 Terima kasih Pak Anto, maaf buat apa saya menghubungi anda secara pribadi, karena tidak akan ketemu dan tidak akan berguna untuk saya, karena di alinea terahir ini kaum anda sangat jelas selengkapnya Wahidin -- asal : Bogor tanggal : 16/01/2006 Untuk Bapak NATAN dan Sdr. ANTO yang terhormat. Tidak ada satu pemahamanpun yang berdasarkan al-Qur’an dan As-Sunnah yang menyatakan bahwa kalimat Allah adalah Allah itu sendiri. Mari kita ambil selengkapnya Anto -- asal : Banten tanggal : 16/01/2006 Untuk saudara (saudari?)-ku Ummu3. Terima kasih juga, karena saya diterima di forum ini dengan baik. Saya merasa sangat terhormat walau secara aqidah kita berbeda, tapi iman kepada Allah SWT walau selengkapnya Ummu3 -- asal : Gresik tanggal : 17/01/2006 Doa dari saya untuk Pak Anto teruslah pelajari Islam dengan jujur, semoga Allah SWT segera memberikan hidayahnya kepada Saudara. Sayang orang sebaik Bapak masih percaya Nabi Isa sebagai Tuhan. selengkapnya Anto -- asal : Banten tanggal : 17/01/2006 Untuk Saudara Wahidin di Bogor, terima kasih atas tanggapannya. Saya sangat menghargai pandangan saudara dan saya sejak lama mengetahui bahwa itulah keimanan Islam. Saya sangat-sangat menghargai itu. Tapi kembali saya selengkapnya Wahidin -- asal : Bogor tanggal : 17/01/2006 Untuk Bapak Anto di Banten Terima-kasih atas tanggapannya yang menurut saya sangat argumentatif dan ilmiah., Saya cukup ragu apakah kebanyakan umat Kristen Indonesia ataupun seluruh dunia mempunyai pemahaman akidah selengkapnya Ummu3 -- asal : Gresik tanggal : 17/01/2006 Saya ada pertanyaan yang sangat sederhana yang menjadi tanda tanya besar buat kami "mungkinkah seorang pencipta (Allah) dilahirkan oleh ciptaannya ???" Pikiran sederhana saya kalau pada saat masih bayi itu selengkapnya wina -- asal : bandung tanggal : 20/01/2006 Sdr. Anto, sorry ya kalo saya ga baca tulisan Anda.. abis.. udah panjang trus bikin ngantuk lagi.. udah gitu isinya bikin pusing.. jadi ga semangat baca.. selengkapnya abu bakar -- asal : jakarta tanggal : 17/02/2006 Salut untuk Saudara Anto dan Natan, yang dengan pikiran terbuka menjelasan aqidahnya kepada pembaca dunia maya ini. Saudara Wahidin juga telah menunjuk tingkat kebijakan dan intelektualnya dalam menanggapai dan mengomentari selengkapnya

Tidak ada komentar: